Search This Blog

Friday, 18 June 2021

PESAN BUAT KAWAN.


 Mungkin
Bicaraku kali ini
Pedih menusuk qalbumu.

Namun
Aku tetap perlu
Menyusun kata sampailah tinta
Habis dakwatnya.

Aku tahu
Detik yang berlalu
Tak kan mungkin menyanyikan lagi lagu
Tentang puisi indah yang pernah bertamu
Dalam sukma dengan nada sama
Seiringan kita berdua menyusun langkah
Mencipta memoir yang takkan terlupa
Yang pasti terpahat kukuh
Di ruang ingatan.

Tapi
Bagaimana bisa kuluahkan
Isi hati yang terbuku
Kala aku melihatmu
Cantik berbusana kebarung berwarna kelabu
Namun sendat seperti lepat
Tidakkah kau malu?

Sahabat
Bukankah dulu
Guru pernah berpesan
Agar kita tetap berpakaian
Menutup aurat jangan sendat
Sepertimana syariat
Yang perlu dijunjung setiap saat?

Aku
Kau
Kita
Satu yang kupinta
Semoga Allah beri hidayah.

🍃limau Kasturi🍃
23.36
18/06/2021
Perak.








Thursday, 10 June 2021

RINDU YANG BERTAMU

Potret ibu dan ayah kurenung

Benar

Sudah ada garis2 halus di wajah mereka

Lalu ingatanku pada memoir indah

Kala aku masih di desa

Kala aku masih bersama

Duduk sebumbung dengan ibu dan ayah

Segar dalam benak fikiranku.


Air jernih

Mula bertakung

Di kelopak mata

Lalu tumpah membasahi pipi

Deras sungguh air mata ini

Sederas hujan yang turun

Tika ini.


Ibu

Ayah

Kini aku jauh

Jauh di rantau orang

Jauh dari desa tercinta

Dan

Kerana cinta ini kepada separuh jiwaku

Ku kuatkan juga jiwa raga

Merantau bersama dia

Di daerah asing ini.


Sekadar mencoret rasa

Demi melepas rindu

Aku pun tak tahu

Sampai bila pandemik ini

Memisahkan raga kita.


Sungguh

Rindu yang mencengkam

Terkadang membuat aku bungkam

Terdiam seribu bahasa

Tiada kata yang mengungkap pedih di hati ini

Dek rindu 

Yang sentiasa bertamu

Di ruang kalbu.


Covid

Nyah kau dari dunia!

Lenyapmu dinanti

Seluruh pelusuk bumi.


🍃limau Kasturi🍃

2.52 p.m.

10/06/2021

Proton City,Perak.





Saturday, 20 February 2021

Nukilan Kata.

 Assalamualaikum sahabat2 alam mayaku sekalian..

Ingin kunukilkan rangkaian aksara

Menjadi bait bait kata

Yang pada nya terukir syukur

Pada takdir-Mu yang terindah.


Allah 

Pada titian takdir-Mu aku berjalan 

Terkadang kaki berdarah tertusuk duri 

Namun aku tetap pasrah 

Kerana aku percaya pada janji-Mu 

Pasti di depan sana 

Ada pelangi 7 warna 

Terukir indah di dada langit 

Untuk kutatap di senja hari.


Allah 

Kerana kutahu takdir-Mu terindah 

Hanya redha-Mu kupinta 

Pimpinlah aku ke jalan-Mu.